Sample cerita pendek [The Last Age: Bab 1]
22 January 2054, 09.30 PM
[Disuatu tempat di malam hari.]
[Disuatu tempat di malam hari.]
"Dimana aku? Apa yang kulakukan disini?
Apa aku masih hidup?" Alicia mengambil tas punggung yang terjatuh disampingnya, lalu berdiri dan melihat sekitarnya.
Apa aku masih hidup?" Alicia mengambil tas punggung yang terjatuh disampingnya, lalu berdiri dan melihat sekitarnya.
"Ini seperti rumah yang sudah hancur akibat tertabrak mobil tetapi tidak hancur seluruhnya, karena hanya bagian depan mobil dan teras rumah yang hancur dan Aku tidak tau mobil apa itu karena sudah sangat remuk dan cat yang melapisi mobil itu juga sudah mulai tergantikan dengan warna dari besi yang sudah sangat berkarat, sepertinya itu sudah lama terjadi".
"Dilihat dari furniture dan benda lainnya disekitarku. Saat ini Aku berada diruang tamu"
"Diluar sepertinya angin cukup kencang, apakah badai sudah mulai mendekat? Aku harap badai debu kali ini memiliki level yang aman."
Alicia bergumam didalam hatinya.
Mantel dan jaket Alicia sangat berguna untuk melindungi dari hawa dingin,
Sebagian rambut pirangnya ditutupi oleh Ushanka (semacam topi hangat khas Russia) yang membuatnya nyaman selama ini.
"Sepertinya persedianku sudah mulai menipis, hanya tersisa 1 botol air putih dan beberapa bungkus roti kering" sambil melihat isi tasnya dengan senter yang baterainya sudah mulai habis
"Aku harus segera bergegas dan bulan malam ini cukup terang, sepertinya rumah ini telah lama di tinggalkan pemiliknya"
Alicia berjalan menelusuri koridor pendek yang sangat berantakan dan berdebu, saat itu Alicia melihat sesuatu yang berkilau di pinggir westafel tempat mencuci piring.
"Apa ini? sepertinya aku mendapat pisau yang cukup tajam, pisau lipatku sudah tidak layak digunakan jadi aku menggantinya dengan pisau dapur stanless steel yang lumayan tajam dan tidak terlalu besar"
> Alicia mendapatkan pisau dapur berukuran sedang.
< Pisau lipat telah dibuang.
Alicia melanjutkan mencari sesuatu yang berguna seperti makanan, bahan, bumbu, dan peralatan yang dapat digunakan untuk bertahan hidup.
"Aku harus menghemat baterai senterku, cahaya bulan cukup terang untuk melakukan pencarian" Alicia mulai mencari dan menggeledah seluruh perabotan dapur.
------------
Informasi yang telah didapatkan:
Pisau dapur dan pisau lipat.
kedua senjata ini sangat efektif dalam hal kecepatan dan akurat dalam pertempuran jarak dekat melawan mahluk berukuran kecil, senjata wajib yang harus dimiliki untuk memperbesar peluang hidup.
Tetapi jangan coba-coba menggunakan pisau saat melawan mahluk yang mempunyai radiasi tinggi ditubuhnya, atau kau akan mati sebelum melukainya.
------------☆
Setelah 1 jam menelusuri seluruh dapur,
> Alicia mendapatkan 2 bungkus garam dapur, 1 bungkus gula pasir,
2 kaleng susu,
4 botol air mineral, dan 3 kaleng kornet daging sapi yang masih layak dikonsumsi,
1 sendok makan, panci, beberapa kotak pematik api kayu, dan 2 batang lilin.
2 kaleng susu,
4 botol air mineral, dan 3 kaleng kornet daging sapi yang masih layak dikonsumsi,
1 sendok makan, panci, beberapa kotak pematik api kayu, dan 2 batang lilin.
"Sepertinya cukup untuk hari ini, jam menunjukkan pukul 11.20 PM" Setelah melihat jam tangannya yang sudah usang, Alicia tampak mulai kelelahan, terlihat dari mulutnya yang terus menguap. Saat ingin berbaring di lantai, dia teringat sesuatu.
"Oh iya! di ruang tamu sofanya masih terlihat nyaman aku akan beristirahat di sana saja"
Sambil berjalan menuju ruang tamu, Alicia berbaring di sofa dan memejamkan matanya perlahan. Alicia dengan cepat jatuh ke dunia mimpi.
-Alicia tertidur-
23 January 2054, 04.52 AM
[Ruang tamu, Di Rumah yang terbengkalai]
[Ruang tamu, Di Rumah yang terbengkalai]
Alicia terbangun, menyiapkan peralatannya, dan melihat peta untuk menentukan kemana dia harus melangkah.
Walaupun matahari sudah hampir menampakkan dirinya tapi tetap saja suasana di luar sangat mengerikan, burung-burung yang biasa menyambut pagi dengan kicauannya tidak lagi terdengar, aktifitas pagi hari yang biasa padat menjadi sangat sunyi dan mencekam, sangat langka melihat melihat mahluk hidup normal untuk sekarang ini. Di jalanan aspal yang hampir tertutup seluruhnya oleh pasir, hembusan angin yang bercampur debu yang tebal mulai mengenai pipi Alicia. Pandangannya menjadi terbatas, tapi itu tidak mengurungkan niat Alicia untuk keluar, mencari supply untuk bertahan hidup. Kacamata anti-debu yang agak sedikit buram dengan beberapa goresan halus menghiasi mata birunya, geiger counter yang selalu digenggam ditangan kirinya yang ramping menunjukkan radiasi dibawah level yang aman, dengan langkah percaya diri Alicia berjalan menerjang badai debu itu.
Alicia berjalan dengan perlahan, hembusan angin yang kencang membuat mantel kulitnya berkibar dengan gagahnya. Alicia juga harus berhati-hati untuk melangkah, karena disekeliling jalan yang di laluinya banyak terdapat lubang-lubang yang diameternya berbeda-beda dan ada pula lubang yang lebar seperti danau, tidak hanya itu lubang-lubang itu mempunyai kedalaman yang tidak bisa terlihat dasarnya dengan mata telanjang. Bau busuk yang menyengat terkadang sempat tercium dari beberapa lubang, Alicia pernah menjatuhkan gelondongan kayu sedang yang dibakar kedalamnya dan hanya terlihat seperti titik kecil ketika "obor" itu menyentuh dasar dari lubang itu, jadi menurut perkiraan Alicia, lubang-lubang itu mempunyai kedalaman mulai dari 450-1700m dan pinggiran lubang itu memiliki jurang yang curam bahkan sangat mengerikan, jika terperosok atau salah melangkah, Alicia langsung terjun bebas dan game over. Para petualang menyebutnya "Clandestine Hole" (Lubang dalam yang memiliki banyak rahasia.)
Angin perlahan mulai mereda seiring dengan letak matahari yang sudah mulai meninggi. Sedang asik berjalan Alicia melihat gundukan tanah yang tinggi, tidak jauh dari Alicia berada. Alicia berdiri diatasnya dan melihat ke sekitar dengan binocularnya, kabut debu yang tidak terlalu tebal membuat Alicia dapat melihat lebih leluasa. Alicia kemudian terkejut dengan pemandangan yang tidak biasa itu, karena jalan raya yang akan dilaluinya mempunyai banyak sekali Clandestine Holes disekelilingnya, dan hamparan padang pasir dengan banyak puing rumah yang sudah mulai menyatu dengan luasnya hamparan pasir. Tapi ada hal bagus yang membuat Alicia kembali semangat, yaitu melihat kumpulan gedung pencakar langit diujung jalan raya yang lurus itu.
Alicia melanjutkan perjalanannya kembali, dengan tujuan yang jelas kini dia memantabkan langkahnya, berjalan dengan cepat karena tidak sabar untuk menjelajahi kota yang ada didepan matanya.
Dalam hatinya dia bergumam,
"Mungkin jika Aku berjalan cepat seperti ini, Aku akan sampai sebelum matahari mencapai titik tertinggi. Aku tidak ingin ke panasan saat mencari supply."
Tiba-tiba terdengar suara aneh.
"Fuuuuuu......Fuuuuuu......Fuuuuuu......"
"Apa itu? seperti suara siulan yang melengking kencang tapi, nadanya sangat rendah. Dan itu terdengar dari salah satu lubang. Tapi Aku tidak tahu tepatnya lubang yang mana, karena saat ini di sebelah kananku ada 1..2..3..4.. ada 8 lubang yang berukuran sebesar rumah. Semakin lama memperhatikan suara itu, Aku seperti terhipnotis untuk mencari asal suara itu berada. Tapi sisi lain dari diriku tidak ingin berkutat dengan suatu hal yang tidak jelas asalnya dan perasaan buruk terus memberi sinyal ke dalam otakku untuk mengabaikan suara itu. Sehingga Aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan mengabaikan suara itu, walaupun suara itu terdengar seperti memanggil-manggil namaku, tapi Aku tetap berusaha mengabaikannya."
Selanjutnya:
2 tahun yang lalu Alicia berpetualang bersama wanita yang selalu berbuat baik kepadanya, namun saat kejadian itu Alicia menyesal karena tidak melawan.
1,5. "Awal yang memilukan", Kehilangan bukan berarti akhir dari segalanya
------------
For Project Pandora,
By. AliceHarvent and Dhani.
By. AliceHarvent and Dhani.
(Cerita tidak akan menarik, apabila dibaca setengah-setengah, maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas.)
Komentar
Posting Komentar